Negeri Astinapura : Laporan Telik Sandi




Ketika senjakala menghampiri bumi, datanglah pendekar tua padepokan...

"wahai, pemimpin padepokan.. Hamba mohon beribu-ribu ampun terhadap perbuatan hamba bulan purnama yang lalu", kata sang pendekar tua...

"Apakah pantas perbuatan yang telah engkau lakukan namun kemudian datang ke padepokan ? Bukankah kitab suci milik padepokan engkau robek-robek.. Padepokan engkau obrak-abrik. Pendekar muda engkau hasut untuk membangkang kepada padepokan.. Bahkan engkau menista pemimpin menuduh mengambil kepingan emas. Perbuatanmua sungguh keterlaluan", kata pemimpim padepokan sembari memanggil pendekar muda untuk mengusir pendekar tua..

"Hamba mohon ampun, tuanku.. Maafkan perbuatan hamba", sembah sang pendekar tua sembari sesunggukkan. Airmatanya mengalir.. Nada tangisnya serak..

"Baiklah.. Sebelum engkau kembali ke padepokan. Bersihkan jiwamu sembari menyepi.. Kutungu 12 purnama.. Nanti sang resi akan menguji penyucian diri", kata sang pemimpim padepokan meninggalkan sang pendekar termangu..

"Apakah benar sang pendekar akan sadar ?" gumam sang telik sandi tidak percaya..
Memoar
Memoar Catatan yang disampaikan adalah cerita yang bisa dibaca..