Kedatangan Maharaja Negeri Alengka

 



Terlihat umbul-umbul kerajaan Negeri Alengka berkibar di se antero negeri Astinapura. Menampakkan kemegahan negeri adiluhung di jagat raya. 


Terlihat juga tanda-tanda pembesar negeri Alengka mulai berdatangan. Berduyun-duyun menyambut kedatangan Maharaja Negeri Alengka. 

“Daulat, Tuanku Maharaja, terimalah sembah dan bakti kami”, kata Sang Raja Astinapura. Sembari dada terkatup didada. Tanda bakti kepada sang Maharaja. 


Sang Maharaja tersenyum. Sembari turun dari kuda pelana yang gagah. 


Kedatangan Sang Maharaja begitu Penting bagi negeri Astinapura. Sesuai janji dari sang Maharaja akan kedatangan ke negeri Astinapura, sang Maharaja juga ingin Membangun jalanan. Agar dapat dilewati kuda tungganggan. 


Sembari tersenyum melihat umbul-umbul yang berkibar di Tengah alun-alun depan Istana Astinapura, Sang maharaja kemudian memasuki Istana Astinapura. 


Terlihat para punggawa kerajaan Astinapura duduk bersimbuh. Sembari mengatupkan tangan didada. 


“Wahai, para punggawa kerajaan Astinapura. Ketahuilah. Negeri Astinapura adalah negeri yang terdengar se antero negeri di kahyangan. Negeri yang elok. Baik pula budi bahasanya. 


Ketahuilah. Kalian telah baik menjaga negeri Astinapura dari serangan dedemit. 


Tapi kalian tidak boleh lalai. Konon serangan negara api akan menyerang. 


Jagalah negeri astinapura dari serangan negara Api. 


Agar Rakyat Astinapura menjadi tentram adanya. 


Demikian titah sang Maharaja Astinapura. 


“Daulat, tuanku. Titah tuanku, akan hamba tunaikan”, kata sang Raja Astinapura. Sembari tangan terkatup. Tanda bakti kepada sang Maharaja. 

Memoar
Memoar Catatan yang disampaikan adalah cerita yang bisa dibaca..