Hari ini, murka Sang Raja memuncak. Mendapatkan kabar dari telik
sandi, Sang Tabib istana tidak pernah mau lagi mengurusi sakit penduduk
Astinapura.
Sang Tabib entah berada dimana.
Dalam pesta kerajaan Astinapura, sang Tabib dicarikan punggawa untuk mengurusi penduduk yang terserang wabah penyakit. Namun Sang Tabib tidak berada di tempatnya berada. Hingga pesta istana usai, sang Tabib tidak diketemukan. Raib tanpa jejak.
Mendapatkan kabar dari telik sandi, murka Sang Raja tidak terbendung. Namun sang Raja sadar, kesaktian sang Tabib sulit dicari tandingannya.
Dengan ramuan, rapalan, mantra, jimat dan kesaktian, Sang Raja sadar akan perlawanan dari Sang Tabib.
Belum lagi amanat ayahanda yang berpesan sebelum "menyepi" untuk bertapa. Agar Tabib di istana jangan diganggu. Akan menyebabkan celaka di seantero negeri.
Namun para punggawa keberatan dengan sikap Sang Raja. Sikap Sang Tabib akan mengganggu istana Astinapura. Dan ini berbahaya bagi masa depan Sang Raja.
Maka diadakan sayembara untuk mencari kesaktian untuk menandingi kesaktian tabib istana.
Datanglah tabib muda yang dikenal sang Raja. Namun kesaktiannya belum teruji. Tabib muda juga kurang disukai oleh punggawa istana..
Namun keputusan harus diambil Sang Raja. Sang Tabib istana harus ditunjuk. Para Punggawa diam setuju atas keputusan sang Raja. Sang Raja kemudian kembali semedi.
Para punggawa kemudian berkumpul untuk melawan keputusan Raja. Sang Tabib muda kemudian dijadikan sasaran. kesaktian sang tabib muda harus diuji. Rapala, mantranya harus ditundukkan.
Sehingga putusan Sang Raja menunjuk tabib muda dapat dipatahkan.
Sementara Sang Tabib muda tidak sadar akan serangan. Dengan angkuh dia berkata.. "Aku pilihan
Sang Raja.. Melawan rapalan, mantaraku akan berhadapan sang Raja".
Dengan congkak dia berhentikan pegawai kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya. Lingkungan istana astinapura kemudian gempar. Namun Sang Tabib muda tidak peduli.
Sang telik sandi kemudian menggedor ruang semedi Sang Raja. Mengabarkan keadaan genting di astinapura. Sang Raja harus turun tangan untuk menyelesaikan.
Sang Raja berkata "siapa yang berani melawan titah sang Tabib muda, maka dia berhadapan denganku".. Semuanya tunduk dan kemudian bersimpuh. Sang Raja kemudian masuk kembali ke ruangan semedi.
Ruangan kemudian sunyi. Sang Punggawa kemudian pergi satu persatu. Tidak ada yang berani melawan titah Sang Raja.
Kesaktian Sang tabib Muda belum diuji. Para Punggawa sedang menyusun langkah untuk mencari sang Tabib istana. Hanya kesaktian Tabib istana yang bisa mengalahkan Sang Tabib Muda.
Telik sandi kemudian disebarkan. kabar dari ujung negeri ditunggu. Namun sang Tabib istana belum muncul. Entah berada dia berada.
Para Punggawa cemas. kesaktian Sang Tabib muda berbahaya dengan posisi para punggawa di sekitar istana astinapura. "Bisikan" tabib muda akan dipercaya Sang Raja.
Purnama kemudian berganti. Sang Punggawa masih menunggu kedatangan sang Tabib istana. Semuanya menunggu dengan kecemasan.
Bagaimana nasib Sang Punggawa.. ???
Sang Tabib entah berada dimana.
Dalam pesta kerajaan Astinapura, sang Tabib dicarikan punggawa untuk mengurusi penduduk yang terserang wabah penyakit. Namun Sang Tabib tidak berada di tempatnya berada. Hingga pesta istana usai, sang Tabib tidak diketemukan. Raib tanpa jejak.
Mendapatkan kabar dari telik sandi, murka Sang Raja tidak terbendung. Namun sang Raja sadar, kesaktian sang Tabib sulit dicari tandingannya.
Dengan ramuan, rapalan, mantra, jimat dan kesaktian, Sang Raja sadar akan perlawanan dari Sang Tabib.
Belum lagi amanat ayahanda yang berpesan sebelum "menyepi" untuk bertapa. Agar Tabib di istana jangan diganggu. Akan menyebabkan celaka di seantero negeri.
Namun para punggawa keberatan dengan sikap Sang Raja. Sikap Sang Tabib akan mengganggu istana Astinapura. Dan ini berbahaya bagi masa depan Sang Raja.
Maka diadakan sayembara untuk mencari kesaktian untuk menandingi kesaktian tabib istana.
Datanglah tabib muda yang dikenal sang Raja. Namun kesaktiannya belum teruji. Tabib muda juga kurang disukai oleh punggawa istana..
Namun keputusan harus diambil Sang Raja. Sang Tabib istana harus ditunjuk. Para Punggawa diam setuju atas keputusan sang Raja. Sang Raja kemudian kembali semedi.
Para punggawa kemudian berkumpul untuk melawan keputusan Raja. Sang Tabib muda kemudian dijadikan sasaran. kesaktian sang tabib muda harus diuji. Rapala, mantranya harus ditundukkan.
Sehingga putusan Sang Raja menunjuk tabib muda dapat dipatahkan.
Sementara Sang Tabib muda tidak sadar akan serangan. Dengan angkuh dia berkata.. "Aku pilihan
Sang Raja.. Melawan rapalan, mantaraku akan berhadapan sang Raja".
Dengan congkak dia berhentikan pegawai kerajaan yang tidak mau tunduk kepadanya. Lingkungan istana astinapura kemudian gempar. Namun Sang Tabib muda tidak peduli.
Sang telik sandi kemudian menggedor ruang semedi Sang Raja. Mengabarkan keadaan genting di astinapura. Sang Raja harus turun tangan untuk menyelesaikan.
Sang Raja berkata "siapa yang berani melawan titah sang Tabib muda, maka dia berhadapan denganku".. Semuanya tunduk dan kemudian bersimpuh. Sang Raja kemudian masuk kembali ke ruangan semedi.
Ruangan kemudian sunyi. Sang Punggawa kemudian pergi satu persatu. Tidak ada yang berani melawan titah Sang Raja.
Kesaktian Sang tabib Muda belum diuji. Para Punggawa sedang menyusun langkah untuk mencari sang Tabib istana. Hanya kesaktian Tabib istana yang bisa mengalahkan Sang Tabib Muda.
Telik sandi kemudian disebarkan. kabar dari ujung negeri ditunggu. Namun sang Tabib istana belum muncul. Entah berada dia berada.
Para Punggawa cemas. kesaktian Sang Tabib muda berbahaya dengan posisi para punggawa di sekitar istana astinapura. "Bisikan" tabib muda akan dipercaya Sang Raja.
Purnama kemudian berganti. Sang Punggawa masih menunggu kedatangan sang Tabib istana. Semuanya menunggu dengan kecemasan.
Bagaimana nasib Sang Punggawa.. ???