Terdengar suara riuh ditengah pasar Astinapura. Para pedagang yang memasarkan dagangan berteriak disana-sini. Sayup-sayup suara pembeli yang menawarkan dagangan dari penjual.
Namun disela-sela keramaian, terdengar suara yang memecahkan perhatian dari penghuni pasar astinapura.
“Kesaktian dan mantra Raja Alengka Sudah tidak dapat diandalkan lagi. Kesaktiannya kemudian luntur bersamaan dengan waktu”, kata seorang Perempuan. Diapun puas ketika mengabarkan berita penting ini.
“Sungguh. Kabar dari Istana Alengka begitu santer. Sehingga para dubalang dan mantri sudah tidak mempercayai lagi kesaktian dari ajimat sang Maharajara”, lanjutnya. Wajahnya begitu puas. Seakan-akan rasa plong sekaligus lega mengabarkan kepada seluruh rakyat di penjuru negeri.
“Darimana engkau mendapatkan kabarnya, dunsanak ?, Terlalu berbahaya engkau mengabarkan berita yang belum dapat dibuktikan kebenarannya”, tanya yang lain ragu.
“Benar. Mengapa engkau berani sekali berdusta. Bukankah Maharaja telah memberikan kehidupan yang baik kepada dirimu”, sanggah yang lain.
“Bukankah negeri Alengka Sudah terbukti kesejahteraannya. Harga beras dan sayuran masih murah. Bukankah itu membuktikan, ajian dan mantra dari Maharaja masih begitu digdaya”, lagi-lagi sanggah yang lain.
“Berani benar engkau berdusta, bukankah alam Semesta akan mengutukmu”, sanggah yang lain..
“Benar. Berita ini sungguh benar. Para adipati, para dubalang, para mantri bahkan para punggawa kerajaan sudah mengetahuinya. Sungguh benar berita ini. Tidak mungkin hamba berani mengabarkan berita yang tidak pasti”, lagi-lagi dia menegaskan.
“Berita ini Sudah diketahui para abdi Kerajaan Alengka. Semuanya sudah mengetahui. Mengapa engkau masih ragu”, sanggahnya menegaskan. Tiada sedikitpun keraguan.
“Bukankah engkau Sudah mengetahui, Kutukan Dari leluhur kepada Sang maharaja telah terbukti. Sang Maharaja yang telah berkhianat kepada negeri. Bukankah engkau juga Sudah mengetahui. Sang Maharaja telah jatuh sakit. Kutukan leluhur dan Semesta telah menghukumnya”, ujarnya menegaskan.
Suarapun bergemuruh. Ditengah pasar astinapura. Seakan-akan rakyat Astinapura tidak mempercayai.