Laporan Telik Sandi


Terdengar seruan suara di kerumunan pasar..

"Konon kabarnya.. Istana Astinapura kedatangan utusan tamu agung.. Negeri nun jauh di angkasa.." kata sang pengelana tersenyum..
"Benar, tuanku.. Raja Astinapura suka berpesta.. Menyambut tamu agung begitu mulia.. Padahal derita rakyt belum berkesudahan", jawab petualang yg baru turun dari gunung..

" bukankah menyambut tamu adlh keluhuran sikap dari tuan rumah ?" tanya sang pedagang pasar..
"Iya, tuanku, wahai sang petualang.. Menyambut tamu agung adalah kehormatan" sanggah sang pedagang lain..

"Menyambut tamu agung adlh keluhuran sang raja.. Namun mengurusi derita rakyt adlh kewajibang sang pemimpin", jawab sang petualang sembari membetulkan pakainnya yg kedodoran..

" bukankah derita rakyt sdh diurusi kerani kerajaan" jawab pedagang sambil tersenyum..

"Hmm.. Apabila derita rakyat cuma urusan ransum istana, sebaiknya raja Astinapura harus paham makna kepemimpinan yg diajarkan para brahmana.. Biarlah saya akan sampaikan kpd sang brahmana" ujar sang pengelana bergegas ke paseban istana.. Tempat para brahmana berdiam..
Memoar
Memoar Catatan yang disampaikan adalah cerita yang bisa dibaca..