Titah Raja Negeri Astinapura


"Wahai Para Mahapatih, Dewan Prabu, Senopati, Hulubalang Raja, Para punggawa sekalian. Sekrang dengar titahku", Kata sang Raja.. Suaranya menggelegar hendak mengajak perang.

"Hari ini kutitahkan agar kalian semua mengejar para perompak yang membakar lumbung padi.. Kasihan para rakyatku yang menderita.." Titah raja

"Daulat, tuanku.. Konon menurut kabar telik sandi. Para perompak sedang bersembunyi hingga istana. Apakah kami akan menyerbu juga istana, tuanku ? Tanya sang para punggawa..

"Apa. Siapa yang menyembunyikan para perompak hingga ke istana ? Tanya sang Raja semakin murka..

"Bukankah para punggawa harus menghukum perompak. Mengapa menyembunyikan didalam istana ? Lanjut sang Raja..

"daulat, tuanku. Para punggawa tidak berani mengejar perompak yang bersembunyi didalam istana. Mereka menunggu titahku.. Apakah berkenan untuk mengejar hingga ke istana. Demikian, tuanku?" Tanya hulubalang membawa berita..

"Siapapun yang menyembunyikan para perompak hingga istana. Harus berhadapan muka denganku.." Titah sang Raja semakin geram..

"Para Adhyaksa, silahkan kejar para perompak yang bersembunyi didalam istana" Titah Sang Raja sembari memanggil para adyaksa..

"Daulat, tuanku", Sembah sang Adyaksa sembari membungkukkan kepala. Tanda sembah kepada Sang Raja..

Sambil keluar istana, sang Adyaksa bertanya kepada sang telik sandi. "bagaimana titah sang Raja".
Telik sandi menjawab. "Titah Raja harus dilaksanakan. Tanpa membantah. Demikian, menurut hamba, sang Adyaksa..

"Baiklah kalo begitu" kata sang Adyaksa sambil bergegas keluar istana.

Memoar
Memoar Catatan yang disampaikan adalah cerita yang bisa dibaca..