Negeri Astinapura : Raja Astinapura

Syahdan. Terlihat keramaian di Gedung Istana Astinapura. Para dubalang, adipati, punggawa kerajaan mendatangi balairung istana Astinapura. Menghaturkan sembah. 

“Daulat, tuanku. Hamba menghaturkan sembah. Daulat, tuanku”, kata sang dubalang membungkukkan badan. Seraya menghaturkan sembah. 


“Baiklah, para dubalang. Sembah darimu aku terima”, kata sang Raja Astinapura pelan. Terdengar suara basa-basi. Sama sekali Raja Astinapura kurang berkenan. 


“Para adipati juga menghaturkan sembah, tuanku”, kata para adipati menghaturkan sembah. 


“Baiklah. Para Adipati. Sembahmu aku terima”, suaranya tegas. Menandakan berkenan hatur sembah. 


Suasana balairung Istana Astinapura kembali sunyi. Tidak terdengar suara kemeriahan dari Raja Astinapura. 


Sang Raja paham. Siapa para dubalang atau adipati yang menyukai kedatangan Raja baru menjadi raja Astinapura. Kabar telik sandi mengabarkan. Siapa yang culas dan menjadi sengkuni mengelilingi Istana Astinapura. 


Namun Sang Raja sungguh bijaksana. Tidak menampakkan ketidaksukaannya. 

Memoar
Memoar Catatan yang disampaikan adalah cerita yang bisa dibaca..